Bengkulu Tengah, swara-indonesia.com 18/09/2025- Proyek revitalisasi SMP Negeri 6 Bengkulu Tengah dengan anggaran Rp272.790.000 dari APBN Tahun Anggaran 2025 kini menjadi sorotan publik. Sejumlah temuan di lapangan memunculkan dugaan mark up dana dan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar teknis.
Di lokasi pembangunan, pemasangan cincin besi ditemukan berjarak 32 cm, berbeda dengan yang tercantum dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB). Pekerjaan pengecoran semen pun dilakukan tanpa menggunakan molen, hanya secara manual, sehingga dikhawatirkan berdampak pada kualitas dan ketahanan bangunan. Tidak hanya itu, kerangka besi yang digunakan diduga bukan berstandar SNI, semakin menguatkan indikasi adanya penyimpangan.
Minimnya pengawasan dari pihak berwenang juga menjadi sorotan. Sejumlah pihak menilai, lemahnya pengawasan membuka peluang terjadinya praktik manipulasi anggaran yang berpotensi merugikan keuangan negara sekaligus membahayakan mutu pembangunan fasilitas pendidikan.
Saat awak media mencoba meminta klarifikasi, pimpinan yang disebut bertanggung jawab atas proyek revitalisasi tidak dapat ditemui. Dari keterangan narasumber, yang bersangkutan sedang melakukan perjalanan dinas ke Bengkulu Utara. Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai dugaan penyimpangan tersebut.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan proyek pendidikan di daerah, terutama yang menggunakan dana negara dengan nilai ratusan juta rupiah.
Redaksi/Dedy Koboy