Breaking News

Home / News

Rabu, 30 Juli 2025 - 11:56 WIB

Papan Proyek Jalan Rabat Beton di Desa Lubuk Terentang Tergeletak Rusak, Warga Pertanyakan Anggaran Puluhan Juta untuk Volume 50 Meter

SELUMA swara-indonesia.com 30/07/2025 – Dugaan penyimpangan dalam penggunaan Dana Desa kembali mencuat di Desa Lubuk Terentang, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma. Kali ini, proyek pembangunan jalan rabat beton lingkungan wisata sepanjang 50 meter yang didanai sebesar Rp32.709.000 menuai tanda tanya besar dari warga setempat.

Papan informasi proyek yang seharusnya menjadi alat transparansi publik kini justru ditemukan dalam kondisi rusak dan tergeletak di tanah, tidak terpasang sebagaimana mestinya. Temuan tersebut memicu kecurigaan warga, terlebih karena nilai anggaran yang digunakan dinilai tidak sebanding dengan panjang jalan yang dikerjakan.

“Ini hanya 50 meter, tapi anggarannya sampai tiga puluh dua juta lebih. Harusnya bisa lebih panjang atau kualitas jalannya lebih maksimal. Kami belum lihat hasilnya juga,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Baca Juga  Dua Proyek CV. HABIB Diknas kota Bengkulu Disorot, Kontraktor Akui Belum Berpengalaman

Proyek ini tercatat sebagai bagian dari kegiatan pembangunan desa dengan sumber dana berasal dari Dana Desa tahun anggaran 2025. Pelaksana kegiatan tercantum sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Lubuk Terentang. Namun, dengan tidak adanya papan informasi yang terpasang secara layak, warga kesulitan memantau detail teknis dan perkembangan pekerjaan di lapangan.

Kondisi ini memperkuat dugaan bahwa telah terjadi mark-up atau pembengkakan anggaran yang tidak wajar dalam pelaksanaan proyek tersebut. Warga pun mendesak agar pihak berwenang segera turun tangan.

“Kami minta agar Inspektorat Seluma, BPK, dan juga aparat penegak hukum memeriksa proyek ini. Kalau benar ada indikasi penyimpangan, harus diusut tuntas. Ini uang negara, bukan milik pribadi,” tegas warga lainnya.

Baca Juga  BPAN Laporkan Dugaan Mark-Up Dana Desa Linau Kaur ke Penegak Hukum

Dugaan ketidakwajaran anggaran ini menjadi sorotan kedua setelah sebelumnya proyek pembangunan bak penampung air bersih di desa yang sama juga disorot karena menyedot anggaran Rp90 juta untuk struktur beton sederhana berukuran 3,5 x 3,5 meter.

Ketidakjelasan informasi publik, minimnya pengawasan lapangan, dan lemahnya transparansi pelaksanaan proyek menambah kuat alasan bahwa Desa Lubuk Terentang patut menjadi fokus audit menyeluruh dalam pengelolaan Dana Desa tahun anggaran 2025.

Hingga berita ini ditayangkan, belum ada klarifikasi dari pihak pemerintah desa atau TPK mengenai proyek rabat beton tersebut. Media ini akan terus menelusuri dan mengawal perkembangan kasus ini demi kepentingan publik dan transparansi penggunaan dana negara.

Redaksi/Dedy Koboy

Share :

Baca Juga

News

RSHD Bengkulu Siap Kembangkan Fasilitas, IGD dan Layanan Jantung Jadi Prioritas

News

Forum Publik RSHD Bengkulu Dorong Transparansi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

News

Jalan Rusak Mirip Kolam, Warga Teluk Sepang Ciduk Lumpur sebagai Bentuk Protes

News

BPAN Laporkan Dugaan Mark Up Dana Desa pandan ke Kejati Bengkulu

News

Anggaran Jalan Bengkulu Naik Jadi Rp620 Miliar, Gubernur Helmi Hasan Tuai Apresiasi

News

Kades Tanjung Besar Diduga Pakai Dana Desa untuk Wanita Simpanan, Kepergok di Tempat Hiburan Malam
Sejumlah warga di sekitar Rumah Sakit Mount Sinai di Manhattan, New York City, Amerika Serikat, memberikan dukungan terhadap petugas medis, Senin (13/4) Foto: Reuters/Mike Segar

News

AS Umumkan Kasus Pertama Varian Omicron: Gejala Ringan, Sudah Terima 2 Dosis

News

Viral Pemberitaan Desa Tanjung Agung Mark’up Dana Desa, APH Jangan Tutup Mata