Breaking News

Home / News

Jumat, 15 Agustus 2025 - 20:53 WIB

Proyek Rehabilitasi Gedung Desa di Bengkulu Tengah Diduga Tak Sesuai Anggaran

{

{"ARInfo":{"IsUseAR":false},"Version":"1.0.0","MakeupInfo":{"IsUseMakeup":false},"FaceliftInfo":{"IsChangeEyeLift":false,"IsChangeFacelift":false,"IsChangePostureLift":false,"IsChangeNose":false,"IsChangeFaceChin":false,"IsChangeMouth":false,"IsChangeThinFace":false},"BeautyInfo":{"SwitchMedicatedAcne":false,"IsAIBeauty":false,"IsBrightEyes":false,"IsSharpen":false,"IsOldBeauty":false,"IsReduceBlackEyes":false},"HandlerInfo":{"AppName":2},"FilterInfo":{"IsUseFilter":false}}

Bengkulu Tengah, swara-indonesia.com 12 Agustus 2025 – Proyek rehabilitasi gedung desa di Dusun III, Desa Dusun Anyar, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Bengkulu Tengah, tengah menjadi sorotan warga. Berdasarkan papan informasi resmi yang terpampang di lokasi, pekerjaan ini menggunakan anggaran sebesar Rp 40.825.000 yang bersumber dari Dana Desa Tahun Anggaran 2025, dengan volume pekerjaan satu paket.

Meski demikian, hasil pembangunan yang terlihat di lapangan diduga tidak sebanding dengan jumlah dana yang dianggarkan. Kondisi fisik bangunan memunculkan dugaan adanya pembengkakan biaya atau mark up anggaran. Dugaan ini semakin menguat setelah beberapa warga menyampaikan komentar kritis terkait kualitas pekerjaan dan besaran biaya yang tertera.

Baca Juga  Panen Jagung di Desa Benua Ratu, Bukti Nyata Keberhasilan Program Ketahanan Pangan Desa

Upaya awak media untuk memperoleh keterangan langsung dari pemerintah desa tidak membuahkan hasil. Kepala desa tidak berada di kantor, sementara salah seorang perangkat desa yang ditemui di lokasi hanya memberikan tanggapan singkat.

“Kalau dilihat dari fisiknya, sulit dipercaya bangunan itu menghabiskan dana sebesar itu. Tapi kami juga tidak tahu pasti,” ujarnya dengan nada hati-hati, sembari meminta identitasnya dirahasiakan.

Hingga berita ini dimuat, belum ada pernyataan resmi dari kepala desa maupun pihak terkait mengenai dugaan tersebut. Sementara itu, warga berharap pihak Inspektorat Kabupaten Bengkulu Tengah atau aparat penegak hukum dapat segera turun memeriksa penggunaan Dana Desa ini.

Baca Juga  Kejati Bengkulu Tahan Lima Pejabat Tambang Terkait Dugaan Korupsi Batubara Senilai Ratusan Miliar

Sejumlah aktivis pemerhati anggaran daerah menilai bahwa kasus seperti ini harus direspons dengan serius demi menjaga akuntabilitas Dana Desa.

“Transparansi dan keterbukaan informasi publik adalah kunci agar Dana Desa benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Jika ada indikasi penyimpangan, harus segera diusut,” ujar salah seorang aktivis yang dimintai pendapatnya.

Proyek rehabilitasi gudang desa yang tercantum pada papan informasi tersebut sejatinya merupakan bagian dari program pembangunan desa untuk meningkatkan fasilitas publik. Namun, dugaan ketidaksesuaian antara dana dan hasil pekerjaan membuat warga mempertanyakan pelaksanaannya serta mendorong dilakukannya audit menyeluruh.

Redaksi/Dedy Koboy

Share :

Baca Juga

News

Renovasi Gedung SDN 170 Seluma Diduga Proyek Siluman, Dana Fantastis Rp650 Juta — BPAN Desak BPK dan APH Turun Tangan

News

CV. Bamulih Jaya Gugat Dinas PUPR Empat Lawang ke Pengadilan Tinggi Palembang, Tagih Pelunasan Proyek Rp 5,4 Miliar

News

Gubernur Bengkulu Dianggap Ancaman bagi Kebebasan Pers, AJI Bengkulu Bereaksi Keras

News

BPAN akan laporkan dugaan Mark’up desa Pulau panggung ke APH kantor di gembok hari kerja
Petugas berjaga saat massa Aksi Reuni PA 212 bergerak ke arah Jalan Sudirman, Kamis (2/12). Foto: Nugroho GN/kumparan

Headline

PA 212 soal Polisi Halangi Massa di Patung Kuda: Semoga Aparat Punya Hati Nurani

News

Di Duga Pembangunan Proyek Hibah Polres Rejang Lebong PUPR Manipulasi Data

News

Proyek Rabat Beton Desa Taba Lagan Disorot, Belum Rampung Sudah Retak

News

Proyek Revitalisasi SMPN 6 Bengkulu Tengah Disorot, Dugaan Mark Up dan Pekerjaan Asal Jadi Mengemuka