Bengkulu, swara-indonesia.com 10/10/2025– Pemerintah Kota Bengkulu terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat. Salah satu langkah konkretnya diwujudkan melalui penambahan tiga fasilitas baru di Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu, sekaligus penerapan layanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
Tiga fasilitas baru tersebut meliputi Ruang Madinah, Instalasi Patologi Anatomi, dan Poli Paru, yang secara resmi diresmikan oleh Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi, Kamis (24/4/2025). Peresmian turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Ronny PL Tobing, Sekda Kota Bengkulu Arif Gunadi, Direktur RSHD dr. Lista Cherlyviera, serta sejumlah tamu undangan.
Dalam sambutannya, Wali Kota Dedy menyampaikan apresiasi kepada jajaran RSHD atas inovasi dan kerja keras dalam meningkatkan mutu pelayanan.
“Kita ingin memastikan seluruh warga Kota Bengkulu mendapat pelayanan kesehatan yang cepat, manusiawi, dan bermutu. Kehadiran fasilitas baru ini menjadi langkah besar untuk pelayanan yang lebih optimal, terutama dalam deteksi penyakit paru dan pemeriksaan jaringan tubuh,” ujar Dedy.
Sementara itu, Direktur RSHD dr. Lista Cherlyviera menjelaskan bahwa ketiga fasilitas tersebut telah dipersiapkan dengan matang, mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia, hingga penerapan sistem layanan berbasis digital.
“Khusus di Ruang Madinah, kami sudah mulai menerapkan sistem KRIS, yaitu layanan rawat inap tanpa klasifikasi kelas 1, 2, atau 3 seperti sebelumnya. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang lebih adil dan setara bagi seluruh pasien,” jelas Lista.
Ruang Madinah sendiri diperuntukkan bagi pasien stroke, saraf, dan penyakit dalam. Sementara sejumlah ruang lain juga diatur berdasarkan jenis penyakit, seperti Ruang Safa untuk pasien PBI penyakit dalam, Marwah untuk bedah, Mina untuk anak, dan Raudhah untuk paru serta infeksi.
Selain kenyamanan fisik, Ruang Madinah juga dirancang dengan nuansa spiritual untuk memberikan ketenangan bagi pasien dan keluarga selama masa perawatan.
Kehadiran Poli Paru diharapkan mampu merespons meningkatnya kasus penyakit saluran pernapasan seperti TBC dan paru kronis. Adapun Instalasi Patologi Anatomi berfungsi memperkuat akurasi diagnosis melalui pemeriksaan jaringan tubuh secara detail dan ilmiah.
Dengan pengembangan ini, RSHD menegaskan komitmennya untuk terus menjaga reputasi sebagai salah satu rumah sakit terbaik di Bengkulu, sekaligus menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang modern, bermutu, dan berkeadilan.
Redaksi/Dedy Kobou